Translate

Monday, June 20, 2016

Rangkuman Materi Biologi "Pertumbuhan dan Perkembangan"

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


A.      FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Petumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (volume, massa, tinggi) pada makhluk hidup, bersifat irreversibel (tidak dapat balik). Pengkuran pertumbuhan menggunakan auksanometer, berfungsi untuk mengukur kecepatan bertambah panjang batang tanaman.
Perkembangan adalah proses menuju keadaan yang lebih dewasa. Pertumbuhan dipengaruhi oleh 2 faktor.
1.       Faktor Internal
a.       Hereditas
b.      Fitohormon
Hormon tumbuhan (fitohormon) berfungsi sebagai alat pengtur atau subtansi regulator pertumbuhan. Macam-macam fitohormon:
1)      Auksin
berperan dalam perkembangan sel, fototropisme, pertumbuhan batang dan pertumbuhan buah.
2)      Giberelin
berperan dalam mendukung pembangunan, membangun tanaman kecil menjadi tinggi.
3)      Sitokinin
berperan dalam merangsang proses pembelahan sel, menunda pengguguran daun, bunga, dan buah, memengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
4)      Gas Etilen
berperan dalam pematangan buah, menstimulasi perkecambahan, mengahambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman, dan dapat menstimulan pemanjangan batang.
5)      Asam Absisat
merupakan zat yang menghambat pertumbuhan pada tanaman terutama pada proses perkecambahan, pertumbuhan pucuk daun, dan domansi.
6)      Kalin
yaitu hormon yang memengaruhi pembentukan organ. Macam-macam kalin: Rhizokalin, Antokalin, Kaulokalin, Filokalin.
7)      Asam Traumalin
memperbaiki jaringan buah yang rusak karena terkoyak.
8)      Flogiren
yaitu hormon yang memengaruhi bunga.
2.       Fakto Eksternal
a.       Nutisi
Nutrisi yang diperlukan antara lain kalium, nitrogen, kalsium, posfor, belerang, magnesium, dan beberapa unsur mikro seperti besi, mangan, seng, dan klor.
b.      Cahaya
diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis. Cahaya yang berlebihan merusak auksin dan klorofil sehingga pertumbuhan pada tanaman menjadi terhambat, sebaliknya tanaman yang kekurangan cahaya mengalami etiolasi. Etiolasi adalah peristiwa pertubuhan tanaman yang amat cepat di tempat gelap tetapi berwarna pucat, batang lemah dan kurus.
c.       Suhu
suhu optimum tumbuhan yang hidup di daerah tropis adalaj 15oC-30oC
d.      Kelembapan
mendukung aktifitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan bertambah besar.
e.      Air
sebagai pelarut universal, membantu proses perkecambahan, mengangkut unsur hara maupun hasil fotosintesis.
f.        Oksigen
untuk proses respirasi aerob sehingga memperoleh energi.

g.       Nilai pH tanah.

Rangkuman Materi Biologi "Keanekaragaman Hayati"

KEANEKARAGAMAN HAYATI


A.      JENIS KEANEKARAGAMAN HAYATI
Berdasarkan tingkatannya, keanekaragaman hayati dibedakan atas:
1.       Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
keanekaragaman hayati tingkat gen adalah variasi atau perbedaan sifat dan penampilan individu-individu dalam satu varietas atau antarvarietas dalam satu spesies.
Contoh: keanekaragaman pada jenis-jenis padi seperti padi rojolele, pelita, cisadane dan lain-lain.
2.       Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
keanekaragaman hayati tingkat spesies adalah variasi atau perbedaan sifat dan penampilan antar indvidu yang berbeda spesies dalam satu familia.
Contoh: antara pohon kelapa, lontar, sawit, dan aren memiliki variasi pada bentuk batang, habitat, bentuk buah, bentuk daun, dan postur tubuh.
3.       Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem terjadi karena adanya perbedaan komponen abiotik suatu lingkungan yaitu letak pada garis lintang dan bujurnya, ketinggian tempat, iklim, kelembaban, suhu, kondisi tanah, dan sebagainya.
Contoh: variasi makhluk hidup di ekosistem padang rumput dengan interaksi yang berbeda-beda.

B.      SISTEM KLASIFIKASI
Sistem tata nama oleh Carolus Linneaus pada tahun 1735 terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pertama sebagai genus dan bagian kedua sebagai spesies.
1.       Sistem Tata Nama Ganda
Sistem tata nama yang terdiri dari dua bagian ini disebut sistem tata nama ganda binomial nomenklatur (Latin, bi = dua, nomen = nama). Pengelompokan dilakukan dari tingkat paling rendah yaitu spesies sampai tingkat yang paling tinggi yaitu kingdom (kerajaan).
Cara menulis nama jenis/Binomial Klatur
Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama jenis dengan sistem  tata nama ganda adalah sebagai berikut.
a.       Huruf pertama dari kata yang menyebutkan marga (genus) ditulis dengan huruf besar, sedangkan untuk kata penunjuk jenis (spesies) ditulis dengan huruf kecil semua.
Contoh: Zea mays, Zea: genus, mays: spesies.
b.      Bila nama jenis ditulis dengan tangan atau ketik, harus diberi garis bawah pada kedua kata tersebut. Contoh: Zea mays, namun bila dicetak harus huruf miring. Contoh: Zea mays
c.       Bila nama penunjuk jenis lebih dari dua kata, kedua kata terakhir tersebut harus dirangkaikan dengan tanda penghubung.
Contoh: Hibicus rosa sinensis menjadi Hibiscus rosa-sinensis
d.      Bila nama jenis itu diberikan untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama penemu dapat dicantumkan pada kata kedua dengan menambahkan huruf (i) di belakangnya. Contohnya antara lain tanaman pinus yang ditemukan Merkus, maka tanaman itu Pinus merkusii.
e.      Disamping cara pemberian nama spesies, ada pula cara penulisan nama kelas, bangsa, dan famili yaitu sebagai berikut.
-          Nama kelas adalah genus + nae. Contoh: Equisetum + nae menjadi kelas Equisetinae
-          Nama ordo adalah nama genus + ales. Contoh: Zingiber + ales menjadi ordo Zingiberales
-          Nama famili adalah nama genus + aceae. Contoh: Canna + aceae menjadi famili Cannaceae
2.       Tujuan dan Mafaat Klasifikasi
Klasifikasi  yang dilakukan oleh para ahli biologi bertujuan untuk:
a.       Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal.
b.      Menglompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya.
c.       Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup.
d.      Mengtahui evilusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
Klasifikasi memiliki manfaat penting yang dapat langsung diterapkan bagi kepentingan manusia, yaitu:
a.       Pengelompokan memudahkan kita mempelajari organisme yang beraneka ragam.
b.      Dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antar makhluk hidup yang satu dengan yang lain.
3.       Sitem Klasifikasi
Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi dibedakan atas:
a.       Sistem Buatan
Sistem klasifikasi yang mengutamakan tujuan praktisi. Tokoh Carolus Linnaeus, kriteria yang digunakan dalam mengelompokkan makhluk hidup adalah persamaan ciri morfologi, alat reproduksi, dan habitat
b.      Sistem Alami
Sistem klasifikasi yang menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami. Tokoh Aristoteles, kriteria yang digunakan untuk mengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri mirfologi yang diberikan secara alami. Contoh: hewan berkaki empat, bersirip, hewan berekor dan sebagainya.
c.       Sitem Filogeni
Sistem klasifikasi yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan jauh dekatnya hubungan perkerabetan antara makhluk hidup. Tokoh Charles Darwin.
Kesumpulan: makin sedikit persamaan ciri antar makhluk hidup,maka semakin jauh hubungan perkerabatan antar makhluk hidup.
4.       Takson
Semakin tinggi tingkatan takson, maka semakin banyak perbedaan antara makhluk hidup yang terletak pada takson yang sama, demikian pula sebaliknya.
Tumbuhan
Hewan
Kingdom
Kingdom
Divisio (Divisi)
Phylum (Filum)
Classis (Kelas)
Classis (Kelas)
Ordo (Bangsa)
Ordo (Bangsa)
Familia (Suku)
Familia (Suku)
Genus (Marga)
Genus (Marga)
Species (Jenis)
Species (Jenis)










Tabel tingkatan takson makhluk hidup
5.      Kunci Determinasi
Kunci determinasi atau kunci dikotom adalah cara atau langkah untuk mengenali organisme dan mengelompokannya pada takson makhluk hidup. Kunci dikotomis berisi ciri-ciri organisme, disajikan dengan karakter yang berlawanan. Kunci dikotom terdiri dari sederetan pernyataan yang terdiri dari dua baris dengan ciri yang berlawanan.
Keankaragaman hayati berperan penting dalam kehidupan, antara lain sebagai:
a.       Sumber bahan pangan
b.      Sumber bahan sandang
c.       Sumber bahan bangunan
d.      Sumber bahan obat-obatan
e.      Sumber bahan kosmetik
f.        Penjaga keseimbangan lingkungan
g.       Pemacu perkembangan IPTEK


               



Rangkuman Materi biologi "EKOSISTEM"

EKOSISTEM


A.      KOMPONEN EKOSISTEM DAN PERANANNYA BAGI KEHIDUPAN
Berdasarkan perananya, komponen ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu:
1.       Abiotik
Misalnya suhu, air, garam, cahaya matahari, tanah, batu, iklim dan lain-lain
2.       Biotik
Komponen biotik dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut.
a.       Produsen
Organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari.
b.      Konsumen
Konsumen I: konsumen yang memakan produsen (herbivora)
Konsumen II: konsumen yang memakan konsumen I (karnivora)
Konsumen III: konsumen yang memakan konsumen II (karnivora besar)
c.       Dekomposer dan Detritivor
1)      Dekomposer : menguraikan sisa organisme atau bahan organik yang diperlukan.
Contoh: jamur dan bakteri.
2)      Detritivor : memakan hancuran jaringan hewan atau tumbuhan (partikel organik)
Contoh: cacing, luwing, dan rayap.
Rantai makanan, yaitu perpinadahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu, tiap tingkat dari rantai makanan tersebut tingkat trofi atau taraf trofi.
1.       Tingkat trofi I → produsen
2.       Tingkat trofi II → konsumen primer (pemakan tumbuhan)
3.       Tingkat trofi III → (hewan pemakan konsumen primer)

B.      DAUR BIOGEOKIMIA

1.       Daur Air, dijelaskan melalui proses kondensasi dan transpirasi uap air ke atmosfer.
2.       Daur Karbon, diproleh dari proses pernafasan makhluk hidup dan Penguraian bahan kimia dari fosil yang telah mati.
3.       Daur Posfor, diperoleh dari peristiwa erosi dan pelapukan serta pengeluaran urin dan feses pada makhluk hidup.
4.       Daur Nitrogen oleh bakteri Azotobacter sp.(aerob) dan Clostridium sp.(anaerob)
5.       Daur Sulfur oleh bakteri Desulfobrio dan Desulfomaculum.

C.      Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadai beberapa macam.
1.       Pencemaran Air
Salah satu indikator air tercemar adalah adanya bakteri Escherecia coli
2.       Pencemaran Udara
Macam-macam polutan udara: CO, CO2, NO, NO2, H2O, SO2, SO3, CH4, C4H10, dan CFC (Choloro Fluoro Carbon).
3.       Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat disebabkan pupuk dan pestisida yang berlebihan. Sampah atau limbah pabrik dan rumah tangga juga menyebabkan polusi tanah.
4.       Pencemaran Suara
Suara yang melebihi 40 dB dapat menimbulkan polusi suara. Misalnya halilintar, pesawat jet, pesawat terbang, knalpot kendaraan, petasan, dan lain-lain.


Thursday, June 16, 2016

Tanya Jawab Mengenai Pandangan Pertanian di Indonesia

Pertanyaan mengenai PERTANIAN

1.     Bagaimana menurut anda kondisi pertanian dan pengolahan pertanian di Indonesia?
2.     Kebakaran hutan di Indonesia telah berjalan 4 bulan lebih dan telah merusak ekosistem yang ada. Bagaimana cara menghindari kejadian ini agar terus tidak berulang tahun ke tahun?
3.   Menurut anda bagaimana seharusnya meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memajukan pertanian di Indonesia !
4.   Menurut anda negara mana yang sangat baik dalam mengelola pertanian sekaligus kesejahteraan petaninya juga terangkan dengan baik !

JAWABAN URAIAN


1.      Menurut saya kondisi pertanian di Indonesia kurang baik dan cukup memprihatinkan, karena masih kekurangan tenaga kerja yang ahli dalam bidang pertanian, terutama para pemuda yang tenaganya masih sangat dibutuhkan dalam bidang pertanian ini namun sangat jarang ditemukan, hanya para orang-orang tua saja yang bekerja dalam bidang pertanian ini. Dan dalam pengolahan pun masih dikatakan kurang baik karena para tenaga kerja yang ada masih banyak yang belum bisa mengolah dengan baik dan teratur, beberapa diantaranya disebabkan karena bahan-bahan pokok yang dibutuhkan dalam pertanian masih kurang mencukupi, seperti pupuk, bibit, penyemprot hama, dan lain lain yang diakibatkan kurangnya modal yang dimiliki. Dan inti dari kurang baiknya pengolahan pertanian di Indonesia adalah karena belum didukung dengan teknologi yang canggih dalam pengolahannya.
2.      Adanya penegasan khusus dan penjagaan lebih terhadap hutan agar terjaga dan tidak terjadi kebakaran hutan lagi, serta diberikan sanksi besar bagi yang membakarnya.
3.      Menurut saya hal yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memajukan pertanian di Indonesia adalah dengan penyikapan dan penghormatan positif kepada para petani di Indonesia, misalnya dengan memberikan seragam khas pada petani untuk dipakai saat terjun dalam bertani, dan diberi gaji atau upah yang sesuai, agar para petani pun merasa terhormat dan bermartabat serta tidak malu menjabat sebagai petani, serta diperlakukan layaknya sebagai petani modern yang diberi fasilitas lengkap dalam bertani. Dan diberi materi serta pelatihan seluas-luasnya mengenai pertanian agar lebih maju lagi, serta para petani harus bekerja keras, cepat, tepat dan gesit sehingga hasil panen yang di peroleh dapat lebih menguntungkan dan pertanian di Indonesia semakin maju.

4.      Menurut beberapa sumber yang telah saya baca, bahwa negara yang sangat baik dalam mengelola pertanian sekaligus kesejahteraan petaninya adalah negara Jepang, karena Jepang telah didukung dengan teknologi yang canggih dalam pengelolaan pertaniannya serta para petani yang berkerja dengan sungguh-sungguh, bekerja keras dan disiplin sehingga menghasilkan pertanian dengan baik. Pertanian di Jepang sangat diatur secara detail, dikerjakan secara serius, mengutamakan teknologi namun tetap ramah lingkungan. Dengan keunikan pengelolaannnya itu, Badan pertaniannnya PBB (FAO) menjadikan daerah pertanian di Jepang masuk dalam daftar Warisan Penting Sistem Pertanian Global (GIAHS).

Pengertian inflasi | Paling Umum


 INFLASI



Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.
Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Sejak Juli 2008, paket barang dan jasa dalam keranjang IHK telah dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) Tahun 2007 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian, BPS akan memonitor perkembangan harga dari barang dan jasa tersebut secara bulanan di beberapa kota, di pasar tradisional dan modern terhadap beberapa jenis barang/jasa di setiap kota.
Indikator inflasi lainnya berdasarkan international best practice antara lain:
1         Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). Harga Perdagangan Besar dari suatu komoditas ialah harga transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar pertama dengan pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar pada pasar pertama atas suatu komoditas. [Penjelasan lebih detail mengenai IHPB dapat dilihat pada web site Badan Pusat Statistik www.bps.go.id]

2         Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) menggambarkan pengukuran level harga barang akhir (final goods) dan jasa yang diproduksi di dalam suatu ekonomi (negeri). Deflator PDB dihasilkan dengan membagi PDB atas dasar harga nominal dengan PDB atas dasar harga konstan.

Pengelompokan Inflasi
Inflasi yang diukur dengan IHK di Indonesia dikelompokan ke dalam 7 kelompok pengeluaran (berdasarkan the Classification of individual consumption by purpose - COICOP), yaitu :
1.    Kelompok Bahan Makanan
2.    Kelompok Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau
3.    Kelompok Perumahan
4.    Kelompok Sandang
5.    Kelompok Kesehatan
6.    Kelompok Pendidikan dan Olah Raga
7.    Kelompok Transportasi dan Komunikasi.

Disamping pengelompokan berdasarkan COICOP tersebut, BPS saat ini juga mempublikasikan inflasi berdasarkan pengelompokan yang lainnya yang dinamakan disagregasi inflasi. Disagregasi inflasi tersebut dilakukan untuk menghasilkan suatu indikator inflasi yang lebih menggambarkan pengaruh dari faktor yang bersifat fundamental.
Di Indonesia, disagegasi inflasi IHK tersebut dikelompokan menjadi:
Inflasi Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti:
·          Interaksi permintaan-penawaran
·          Lingkungan eksternal: nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang

Ekspektasi Inflasi dari pedagang dan konsumen

Inflasi non Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya karena dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Komponen inflasi non inti  terdiri dari :

a.         Inflasi Komponen Bergejolak (Volatile Food) :
Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, atau faktor perkembangan harga komoditas pangan domestik maupun perkembangan harga komoditas pangan internasional.
b.        Inflasi Komponen Harga yang diatur Pemerintah (Administered Prices) :
Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) berupa kebijakan harga Pemerintah, seperti harga BBM bersubsidi, tarif listrik, tarif angkutan, dll.

Determinan Inflasi
Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi. Faktor-faktor terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara partner dagang, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price), dan terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.

Faktor penyebab terjadi demand pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaannya. Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang melebihi outputpotensialnya atau permintaan total (agregate demand) lebih besar dari pada kapasitas perekonomian. Sementara itu, faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi dalam menggunakan ekspektasi angka inflasi dalam keputusan kegiatan ekonominya. Ekspektasi inflasi tersebut apakah lebih cenderung bersifat adaptif atau forward looking. Hal ini tercermin dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru) dan penentuan upah minimum regional (UMR). Meskipun ketersediaan barang secara umum diperkirakan mencukupi dalam mendukung kenaikan permintaan, namun harga barang dan jasa pada saat-saat hari raya keagamaan meningkat lebih tinggi dari komdisi supply-demand tersebut. Demikian halnya pada saat penentuan UMR, pedagang ikut pula meningkatkan harga barang meski kenaikan upah tersebut tidak terlalu signifikan dalam mendorong peningkatan permintaan.

Kestabilan inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Pertama, inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.
Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.