Translate

Monday, June 20, 2016

Rangkuman Materi Biologi "Keanekaragaman Hayati"

KEANEKARAGAMAN HAYATI


A.      JENIS KEANEKARAGAMAN HAYATI
Berdasarkan tingkatannya, keanekaragaman hayati dibedakan atas:
1.       Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
keanekaragaman hayati tingkat gen adalah variasi atau perbedaan sifat dan penampilan individu-individu dalam satu varietas atau antarvarietas dalam satu spesies.
Contoh: keanekaragaman pada jenis-jenis padi seperti padi rojolele, pelita, cisadane dan lain-lain.
2.       Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
keanekaragaman hayati tingkat spesies adalah variasi atau perbedaan sifat dan penampilan antar indvidu yang berbeda spesies dalam satu familia.
Contoh: antara pohon kelapa, lontar, sawit, dan aren memiliki variasi pada bentuk batang, habitat, bentuk buah, bentuk daun, dan postur tubuh.
3.       Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem terjadi karena adanya perbedaan komponen abiotik suatu lingkungan yaitu letak pada garis lintang dan bujurnya, ketinggian tempat, iklim, kelembaban, suhu, kondisi tanah, dan sebagainya.
Contoh: variasi makhluk hidup di ekosistem padang rumput dengan interaksi yang berbeda-beda.

B.      SISTEM KLASIFIKASI
Sistem tata nama oleh Carolus Linneaus pada tahun 1735 terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pertama sebagai genus dan bagian kedua sebagai spesies.
1.       Sistem Tata Nama Ganda
Sistem tata nama yang terdiri dari dua bagian ini disebut sistem tata nama ganda binomial nomenklatur (Latin, bi = dua, nomen = nama). Pengelompokan dilakukan dari tingkat paling rendah yaitu spesies sampai tingkat yang paling tinggi yaitu kingdom (kerajaan).
Cara menulis nama jenis/Binomial Klatur
Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama jenis dengan sistem  tata nama ganda adalah sebagai berikut.
a.       Huruf pertama dari kata yang menyebutkan marga (genus) ditulis dengan huruf besar, sedangkan untuk kata penunjuk jenis (spesies) ditulis dengan huruf kecil semua.
Contoh: Zea mays, Zea: genus, mays: spesies.
b.      Bila nama jenis ditulis dengan tangan atau ketik, harus diberi garis bawah pada kedua kata tersebut. Contoh: Zea mays, namun bila dicetak harus huruf miring. Contoh: Zea mays
c.       Bila nama penunjuk jenis lebih dari dua kata, kedua kata terakhir tersebut harus dirangkaikan dengan tanda penghubung.
Contoh: Hibicus rosa sinensis menjadi Hibiscus rosa-sinensis
d.      Bila nama jenis itu diberikan untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama penemu dapat dicantumkan pada kata kedua dengan menambahkan huruf (i) di belakangnya. Contohnya antara lain tanaman pinus yang ditemukan Merkus, maka tanaman itu Pinus merkusii.
e.      Disamping cara pemberian nama spesies, ada pula cara penulisan nama kelas, bangsa, dan famili yaitu sebagai berikut.
-          Nama kelas adalah genus + nae. Contoh: Equisetum + nae menjadi kelas Equisetinae
-          Nama ordo adalah nama genus + ales. Contoh: Zingiber + ales menjadi ordo Zingiberales
-          Nama famili adalah nama genus + aceae. Contoh: Canna + aceae menjadi famili Cannaceae
2.       Tujuan dan Mafaat Klasifikasi
Klasifikasi  yang dilakukan oleh para ahli biologi bertujuan untuk:
a.       Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal.
b.      Menglompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya.
c.       Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup.
d.      Mengtahui evilusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
Klasifikasi memiliki manfaat penting yang dapat langsung diterapkan bagi kepentingan manusia, yaitu:
a.       Pengelompokan memudahkan kita mempelajari organisme yang beraneka ragam.
b.      Dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antar makhluk hidup yang satu dengan yang lain.
3.       Sitem Klasifikasi
Berdasarkan kriteria yang digunakan, sistem klasifikasi dibedakan atas:
a.       Sistem Buatan
Sistem klasifikasi yang mengutamakan tujuan praktisi. Tokoh Carolus Linnaeus, kriteria yang digunakan dalam mengelompokkan makhluk hidup adalah persamaan ciri morfologi, alat reproduksi, dan habitat
b.      Sistem Alami
Sistem klasifikasi yang menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami. Tokoh Aristoteles, kriteria yang digunakan untuk mengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri mirfologi yang diberikan secara alami. Contoh: hewan berkaki empat, bersirip, hewan berekor dan sebagainya.
c.       Sitem Filogeni
Sistem klasifikasi yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan jauh dekatnya hubungan perkerabetan antara makhluk hidup. Tokoh Charles Darwin.
Kesumpulan: makin sedikit persamaan ciri antar makhluk hidup,maka semakin jauh hubungan perkerabatan antar makhluk hidup.
4.       Takson
Semakin tinggi tingkatan takson, maka semakin banyak perbedaan antara makhluk hidup yang terletak pada takson yang sama, demikian pula sebaliknya.
Tumbuhan
Hewan
Kingdom
Kingdom
Divisio (Divisi)
Phylum (Filum)
Classis (Kelas)
Classis (Kelas)
Ordo (Bangsa)
Ordo (Bangsa)
Familia (Suku)
Familia (Suku)
Genus (Marga)
Genus (Marga)
Species (Jenis)
Species (Jenis)










Tabel tingkatan takson makhluk hidup
5.      Kunci Determinasi
Kunci determinasi atau kunci dikotom adalah cara atau langkah untuk mengenali organisme dan mengelompokannya pada takson makhluk hidup. Kunci dikotomis berisi ciri-ciri organisme, disajikan dengan karakter yang berlawanan. Kunci dikotom terdiri dari sederetan pernyataan yang terdiri dari dua baris dengan ciri yang berlawanan.
Keankaragaman hayati berperan penting dalam kehidupan, antara lain sebagai:
a.       Sumber bahan pangan
b.      Sumber bahan sandang
c.       Sumber bahan bangunan
d.      Sumber bahan obat-obatan
e.      Sumber bahan kosmetik
f.        Penjaga keseimbangan lingkungan
g.       Pemacu perkembangan IPTEK


               



No comments:

Post a Comment