KEANEKARAGAMAN HAYATI
A.
JENIS KEANEKARAGAMAN HAYATI
Berdasarkan
tingkatannya, keanekaragaman hayati dibedakan atas:
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat
Gen
keanekaragaman hayati
tingkat gen adalah variasi atau perbedaan sifat dan penampilan
individu-individu dalam satu varietas atau antarvarietas dalam satu spesies.
Contoh:
keanekaragaman pada jenis-jenis padi seperti padi rojolele, pelita, cisadane
dan lain-lain.
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat
Jenis
keanekaragaman hayati
tingkat spesies adalah variasi atau perbedaan sifat dan penampilan antar
indvidu yang berbeda spesies dalam satu familia.
Contoh: antara pohon
kelapa, lontar, sawit, dan aren memiliki variasi pada bentuk batang, habitat,
bentuk buah, bentuk daun, dan postur tubuh.
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat
Ekosistem
Keanekaragaman
ekosistem terjadi karena adanya perbedaan komponen abiotik suatu lingkungan
yaitu letak pada garis lintang dan bujurnya, ketinggian tempat, iklim,
kelembaban, suhu, kondisi tanah, dan sebagainya.
Contoh: variasi
makhluk hidup di ekosistem padang rumput dengan interaksi yang berbeda-beda.
B.
SISTEM KLASIFIKASI
Sistem tata nama oleh Carolus Linneaus pada tahun 1735
terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pertama sebagai genus dan bagian kedua sebagai spesies.
1. Sistem Tata Nama Ganda
Sistem tata nama yang
terdiri dari dua bagian ini disebut sistem tata nama ganda binomial nomenklatur
(Latin, bi = dua, nomen = nama). Pengelompokan dilakukan
dari tingkat paling rendah yaitu spesies sampai tingkat yang paling tinggi
yaitu kingdom (kerajaan).
Cara menulis nama jenis/Binomial Klatur
Ketentuan-ketentuan
yang harus dipenuhi dalam menulis nama jenis dengan sistem tata nama ganda adalah sebagai berikut.
a.
Huruf pertama dari kata yang
menyebutkan marga (genus) ditulis dengan huruf besar, sedangkan untuk kata penunjuk
jenis (spesies) ditulis dengan huruf kecil semua.
Contoh: Zea mays, Zea: genus, mays:
spesies.
b.
Bila nama jenis ditulis dengan
tangan atau ketik, harus diberi garis bawah pada kedua kata tersebut. Contoh:
Zea mays, namun bila dicetak harus huruf miring. Contoh: Zea mays
c.
Bila nama penunjuk jenis lebih
dari dua kata, kedua kata terakhir tersebut harus dirangkaikan dengan tanda
penghubung.
Contoh: Hibicus rosa sinensis menjadi Hibiscus
rosa-sinensis
d.
Bila nama jenis itu diberikan
untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama penemu dapat dicantumkan
pada kata kedua dengan menambahkan huruf (i)
di belakangnya. Contohnya antara lain tanaman pinus yang ditemukan Merkus, maka
tanaman itu Pinus merkusii.
e.
Disamping cara pemberian nama
spesies, ada pula cara penulisan nama kelas, bangsa, dan famili yaitu sebagai
berikut.
-
Nama kelas adalah genus + nae. Contoh: Equisetum + nae menjadi kelas Equisetinae
-
Nama ordo adalah nama genus + ales. Contoh: Zingiber + ales menjadi ordo Zingiberales
-
Nama famili adalah nama genus + aceae. Contoh: Canna + aceae menjadi famili Cannaceae
2. Tujuan dan Mafaat Klasifikasi
Klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli biologi
bertujuan untuk:
a.
Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk
hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal.
b.
Menglompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan ciri-cirinya.
c.
Mengetahui hubungan kekerabatan
antara makhluk hidup.
d.
Mengtahui evilusi makhluk hidup
atas dasar kekerabatannya.
Klasifikasi
memiliki manfaat penting yang dapat langsung diterapkan bagi kepentingan
manusia, yaitu:
a.
Pengelompokan memudahkan kita
mempelajari organisme yang beraneka ragam.
b.
Dapat digunakan untuk melihat hubungan
kekerabatan antar makhluk hidup yang satu dengan yang lain.
3. Sitem Klasifikasi
Berdasarkan kriteria yang digunakan,
sistem klasifikasi dibedakan atas:
a. Sistem Buatan
Sistem klasifikasi
yang mengutamakan tujuan praktisi. Tokoh Carolus Linnaeus, kriteria yang
digunakan dalam mengelompokkan makhluk hidup adalah persamaan ciri morfologi,
alat reproduksi, dan habitat
b. Sistem Alami
Sistem klasifikasi
yang menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami.
Tokoh Aristoteles, kriteria yang digunakan untuk mengelompokan makhluk hidup
berdasarkan ciri mirfologi yang diberikan secara alami. Contoh: hewan berkaki
empat, bersirip, hewan berekor dan sebagainya.
c. Sitem Filogeni
Sistem klasifikasi
yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan jauh dekatnya hubungan
perkerabetan antara makhluk hidup. Tokoh Charles Darwin.
Kesumpulan: makin sedikit
persamaan ciri antar makhluk hidup,maka semakin jauh hubungan perkerabatan
antar makhluk hidup.
4. Takson
Semakin tinggi
tingkatan takson, maka semakin banyak perbedaan antara makhluk hidup yang
terletak pada takson yang sama, demikian pula sebaliknya.
Tumbuhan
|
Hewan
|
Kingdom
|
Kingdom
|
Divisio (Divisi)
|
Phylum (Filum)
|
Classis (Kelas)
|
Classis (Kelas)
|
Ordo (Bangsa)
|
Ordo (Bangsa)
|
Familia (Suku)
|
Familia (Suku)
|
Genus (Marga)
|
Genus (Marga)
|
Species (Jenis)
|
Species (Jenis)
|
Tabel tingkatan takson makhluk hidup
5. Kunci Determinasi
Kunci determinasi atau
kunci dikotom adalah cara atau langkah untuk mengenali organisme dan
mengelompokannya pada takson makhluk hidup. Kunci dikotomis berisi ciri-ciri
organisme, disajikan dengan karakter yang berlawanan. Kunci dikotom terdiri
dari sederetan pernyataan yang terdiri dari dua baris dengan ciri yang
berlawanan.
Keankaragaman hayati berperan penting dalam kehidupan,
antara lain sebagai:
a.
Sumber bahan pangan
b.
Sumber bahan sandang
c.
Sumber bahan bangunan
d.
Sumber bahan obat-obatan
e.
Sumber bahan kosmetik
f.
Penjaga keseimbangan lingkungan
g.
Pemacu perkembangan IPTEK
No comments:
Post a Comment