Translate

Sunday, July 24, 2016

Manajemen Strategi Perusahaan


A.      Pengertian Strategi
Griffin (2000) mendefinisikan strategi sebagai:
  Rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi.
  Upaya untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi di lingkungan dimana organisasi tersebut menjalankan aktifitasnya.
B.      Komponen Srategi
  Kompetensi yang berbeda (distinctive competence): sesuatu yang dimiliki perusahaan dimana perusahaan melakukannya dg baik dibandingkan dg perusahaan lainnya. Dengan kata lain sebagai kelebihan suatu perusahaan atas perusahaan lainnya. Misal pemasaran online merupakan kelebihan Amazon.com atas toko buku manual lainnya.
  Ruang Lingkup (scope): adalah lingkungan dimana organisasi/perusahaan tsb beroperasi. Contoh: lokal, regional, atau internasional.
  Distribusi Sumber Daya (resource deployment): adalah bagaimana sebuah perusahaan memanfaatkan dan mendistribusikan sumber  daya  yg dimilikinya dlm menerapkan strategi perusahaan.  Contoh: General Electric memanfaatkan profit yg diperolehnya  dari Amerika utk diinvestasikan di Asia dan Eropa sbg strategi ekspansi.
C.      Jenis Strategi
  Strategi pada tingkat perusahaan (corporate level strategy): strategi dilakukan perusahaan sehubungan persaingan antar-perusahaan dalam sektor bisnis yg dijalankannya secara keseluruhan. Misal persaingan antara Mie Sedap dan Supermie Rasa Sedap (persaingan Indofood vs Wings Food).
  Strategi pada tingkat bisnis (business level strategy): adalah alternatif strategi yg dijalankan perusahaan sehubungan dg persaingan bisnis yg dijalankannya pd bbrp jenis bisnis yg diperdagangkan. Misal persaingan antara Mie Sedap dan Supermie Rasa Sedap , merupakan persaingan dlm bisnis mie instan.
  Strategi pada tingkat fungsional (functional level strategy): adalah alternatif strategi pd tk fungsional, misal persaingan pada pemasaran antara produk pantene dan sunsilk. Persaingan ini khususnya pd  tingkat periklanan.
D.      Proses Penyusunan Strategi
  Penilaian Keperluan Penyusunan Strategi: penilaian dilakukan untuk melihat apakah memang diperlukan strategi baru atau mempertahankan strategi yg sudah ada.
  Analisis Situasi: pada tahap ini perusahaan perlu melakukan analisis kekuatan dan kelemahan, sekaligus menganalisis peluang dan tantangan yg dihadapi perusahaan.  Salah satu analisis yg populer adalah analisis SWOT: Strength (kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (peluang), Threat (tantangan).
  Pemilihan Strategi: ada 3, yaitu:
  1. Strategi yang Menyerang (aggressive/offensive strategy)
  2. Strategi Bertahan (defensive strategy)
  3. Strategi Menghindari Resiko (turn-around strategy)
E.       Strategi di Tingkat Korporat
  1. Strategi Portfolio (Portfolio Strategy):
1.1 Pengambilalihan perusahaan tertentu (acquisition)
1.2 Diversifikasi yang tidak berhubungan (unrelated diversification)
1.3 Penentuan strategi berdasarkan analisis Matriks BCG (defining a strategy based on the BCG matrix)
  1. Strategi Utama (Main Strategy):
2.1  Strategi Pertumbuhan
2.2 Strategi Kestabilan
2.3 Strategi Penghematan
1.       Strategi Portfolio
·         Pengambilalihan perusahaan tertentu: dilakukan dg jalan membeli atau mengambilalih perusahaan2 lain dalam satu industri tertentu.
·         Diversifikasi yang tidak berhubungan: strategi ini dilakukan dengan membentuk suatu bisnis pada sektor baru atau mengambil perusahaan yg berbeda sektor dg alasan utk meraih peluang pd sektor lain dlm dunia bisnis.
·         Penentuan strategi berdasarkan analisis matriks BCG: BCG matriks adalah model analisis yang diperkenalkan oleh Boston Consulting Group (BCG) utk mengetahui bagaimana posisi perusahaan dalam sektor bisnis yg sedang dijalankan, apakah sebaiknya perlu dikembangkan, beralih, atau bertahan.
F.       Matriks BCG

G.     Keterangan Matriks BCG
  Tanda Tanya: merupakan indikator bagi keadaan SBU (Strategic Business Unit) dimana pangsa pasar rendah, namun tingkat pertumbuhan tinggi. Ini berarti  dapat tidaknya perusahaan melanjutkan bisnis yg sedang dijalankan bergantung, misalnya pada kondisi keuangan yg ada.
  Bintang: ini berarti perusahaan sedang meraih kesuksesan dalam bisnis, hal ini karena pertumbuhan pasar yg tinggi mampu diimbangi dengan kemampuan perusahaan utk meraih pangsa pasar yg tinggi pula.
  Sapi: perusahaan mengalami kesuksesan yg tinggi dg memperoleh pendapatan yg berlebih dari pangsa pasar yg tinggi sekalipun pertumbuhan pasar relatif rendah. Di sini perusahaan tdk memerlukan investasi yg berlebih, tapi ketersediaan dana dpt dialokasikan utk kegiatan bisnis yg lain.
  Anjing: perusahaan dlm kondisi buruk pd sektor bisnis yg dijalankannya.  Di sini pangsa pasar rendah dan pertumbuhan pasarnya juga rendah. Bisnis pd sektor ini seringkali disubsidi oleh bisnis pd sektor lain, atau bisnis ini mungkin sebaiknya ditutup. 
2.       Strategi Utama
·         Strategi Pertumbuhan: dilakukan dlm rangka pengembangan bisnis yg sedang dijalankan, dg maksud utk meningkatkan pangsa pasar, pendapatan atau peningkatan jumlah cabang perusahaan.  Strategi Pertumbuhan dpt dilakukan dg dua cara:
  1. Strategi Internal: pendirian cabang2 perusahaan
  2. Strategi Eksternal: membuka jenis bisnis baru, pengambilalihan perusahaan lain, atau penggabungan dg perusahaan lain.
·         Strategi Kestabilan: dilaksanakan utk mempertahankan keadaan perusahaan di pasar, misalnya perbaikan pengelolaan organisasi hingga sistem bisnis yg dijalankan perusahaan. Strategi ini dijalankan ketika perusahaan pada indikator sapi pada matriks BCG.
·         Strategi Penghematan: dilakukan utk memulihkan posisi perusahaan di pasar dari kondisi yg buruk.  Dengan cara antara lain:
  1. Downsizing: mengurangi jumlah pekerja
  2. Efficiency: penghematan diberbagai kegiatan perusahaan.
H.     Strategi di Tingkat Bisnis
·         Strategi di tingkat bisnis dilakukan dalam rangka mempertahankan kemampuan kompetisi dari perusahaan dibandingkan para pesaingnya pada bisnis yang sama.
·         Untuk mengetahui posisi perusahaan di tengah-tengah persaingan tersebut, perlu dilakukan analisis lingkungan mikro, yang menggambarkan: posisi perusahaan, pesaing, pemasok, dan juga pelanggan yg memerlukan produk dari bisnis yg dijalankan.  Salah satu model yg dapat digunakan adalah model 5 faktor pendorong kompetisi dari Michael Porter, yg dikenal sbg Five Forces Factor Model.
I.        Lima Faktor Pendorong Kompetisi
  1. Pelanggan: jumlah pelanggan dapat menggambarkan berhasil atau tidaknya suatu perusahaan.  Untuk memperoleh pelanggan yg banyak, perusahaan perlu mempelajari perilaku dari pelanggan, faktor2 yg menentukan keputusan pelanggan untuk membeli, dll.
  2. Persaingan dalam Bisnis yang Sama: Perusahaan perlu memahami karakteristik persaingan dlm bisnis yg dijalankan, strategi apa yg dilakukan oleh pesaing, dll.
  3. Potensi Pendatang Baru: Tingkat pertumbuhan bisnis yg tinggi akan mengundang masuknya pesaing baru bagi perusahaan ,yg menyebabkan persaingan semakin ketat. 
  4. Pemasok Faktor Input: Sejauh mana perusahaan memiliki jaringan dg pemasok faktor input yg dapat memberikan harga lebih murah, dan jaraknya dg perusahaan yg lebih dekat akan menyebabkan perusahaan dapat lebih efisien, dan lebih mampu bersaing.
  5. Perusahaan Substitusi: Jika kondisi bisnis berubah, maka pelanggan dpt beralih ke perusahaan substitusi.  Misal jika BBM naik, pelanggan akan membeli batu bara, dll.
J.        Dua Strategi di Tingkat Bisnis
  1. Strategi Pemosisian (Positioning Strategy): adalah strategi dg cara bagaimana perusahaan dpt memperoleh perhatian dari pelanggan atau memenangkan persaingan:
  Strategi Keunggulan Biaya: dg strategi ini perusahaan dpt menawarkan harga yg lebih murah dari pesaingnya.
  Strategi Differensiasi: dilakukan dg strategi differensiasi kualitas, merek produk, atau keunikan lainnya.
  Strategi Fokus: ketika tdk dpt melakukan strategi keunggulan biaya dan differensiasi, perusahaan sebaiknya fokus  pada satu jenis bisnis saja, shg seluruh perhatian akan terfokus pada bisnis itu saja.  Contoh: perusahaan kaos C59, perusahaan PT. Kacang Garuda, Majalah MATRA.
  1. Strategy Penyesuaian (Adaptive Strategy):  strategi ini dilakukan ketika perusahaan berhadapan dg berbagai perubahan pada lingkungan bisnisnya. Terdapat 4 strategi penyesuaian, yaitu:
  Strategi Defenders: ditujukan untuk mempertahankan perusahaan agar tidak gulung tikar, misalnya dg perbaikan internal dalam pelayanan kpd pelanggan.
  Strategi Prospektors: ditujukan utk mengejar pertumbuhan secara lebih agresif, misalnya memperkenalkan produk2 baru.
  Strategi Analyzers: merupakan gabungan antara strategi defenders dan prospektors.  Tujuan yg ingin dicapai adalah pertumbuhan bisnis sambil melakukan minimalisasi resiko.
  Strategi Reactors: perusahaan cenderung bersikap reaktif, tidak memiliki strategi yg tetap.  Perusahaan menunggu peluang yg ada, dan bereaksi dg melihat bagaimana perusahaan lain menjawab peluang tsb.  Perusahaan dg strategi ini biasanya kinerjanya tdk terlalu bagus.  Strategi ini cocok utk bisnis yg sifatnya tidak tetap atau musiman.
K.      Strategi di Tingkat Fungsional
Strategi ini dinamakan strategi langsung (direct strategy).  Hal ini karena perusahaan cenderung melakukan persaingan pd jenis bisnis ttt dan tidak pd tingkat perusahaan atau sektor bisnis yg diperdagangkan.  Contoh persaingan antara sampo Pantene dan Sunsilk, yg bersaing langsung pd tingkat produk sampo tsb, dan tdk terlalu tampak pada tingkat yg lebih tinggi.  Ada 2 faktor yg menentukan bagaimana strategi di tingkat fungsional perlu dilakukan:
  Kesamaan Pasar: Jika pasar atau pelanggannya sama.  Misal sampo Pantene dan Sunsilk bersaing untuk pelanggan kaum wanita, remaja, dll.
  Kesamaan Sumber: misalnya pada bauran periklanan.  Sampo Pantene dan Sunsilk bersaing mengeluarkan iklan2 terbaru yg dapat menarik pelanggan.


No comments:

Post a Comment