A.
Pengertian Strategi
Griffin (2000) mendefinisikan strategi sebagai:
Rencana komprehensif untuk mencapai
tujuan organisasi.
Upaya untuk mempertahankan
keberlangsungan organisasi di lingkungan dimana organisasi tersebut menjalankan
aktifitasnya.
B.
Komponen Srategi
Kompetensi yang berbeda (distinctive
competence): sesuatu yang dimiliki perusahaan dimana perusahaan melakukannya dg
baik dibandingkan dg perusahaan lainnya. Dengan kata lain sebagai kelebihan
suatu perusahaan atas perusahaan lainnya. Misal pemasaran online merupakan
kelebihan Amazon.com atas toko buku manual lainnya.
Ruang Lingkup (scope): adalah
lingkungan dimana organisasi/perusahaan tsb beroperasi. Contoh: lokal,
regional, atau internasional.
Distribusi Sumber Daya (resource
deployment): adalah bagaimana sebuah perusahaan memanfaatkan dan
mendistribusikan sumber daya yg dimilikinya dlm menerapkan strategi
perusahaan. Contoh: General Electric
memanfaatkan profit yg diperolehnya dari
Amerika utk diinvestasikan di Asia dan Eropa sbg strategi ekspansi.
C.
Jenis Strategi
Strategi pada tingkat perusahaan
(corporate level strategy): strategi dilakukan perusahaan sehubungan persaingan
antar-perusahaan dalam sektor bisnis yg dijalankannya secara keseluruhan. Misal
persaingan antara Mie Sedap dan Supermie Rasa Sedap (persaingan Indofood vs
Wings Food).
Strategi pada tingkat bisnis
(business level strategy): adalah alternatif strategi yg dijalankan perusahaan
sehubungan dg persaingan bisnis yg dijalankannya pd bbrp jenis bisnis yg
diperdagangkan. Misal persaingan antara Mie Sedap dan Supermie Rasa Sedap ,
merupakan persaingan dlm bisnis mie instan.
Strategi pada tingkat fungsional
(functional level strategy): adalah alternatif strategi pd tk fungsional, misal
persaingan pada pemasaran antara produk pantene dan sunsilk. Persaingan ini
khususnya pd tingkat periklanan.
D.
Proses Penyusunan Strategi
Penilaian Keperluan Penyusunan Strategi:
penilaian dilakukan untuk melihat apakah memang diperlukan strategi baru atau
mempertahankan strategi yg sudah ada.
Analisis Situasi: pada tahap ini
perusahaan perlu melakukan analisis kekuatan dan kelemahan, sekaligus
menganalisis peluang dan tantangan yg dihadapi perusahaan. Salah satu analisis yg populer adalah
analisis SWOT: Strength (kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities
(peluang), Threat (tantangan).
Pemilihan Strategi: ada 3, yaitu:
- Strategi
yang Menyerang (aggressive/offensive strategy)
- Strategi
Bertahan (defensive strategy)
- Strategi
Menghindari Resiko (turn-around strategy)
E.
Strategi di Tingkat Korporat
- Strategi
Portfolio (Portfolio Strategy):
1.1 Pengambilalihan perusahaan
tertentu (acquisition)
1.2 Diversifikasi yang tidak berhubungan
(unrelated diversification)
1.3 Penentuan strategi berdasarkan
analisis Matriks BCG (defining a strategy based on the BCG matrix)
- Strategi
Utama (Main Strategy):
2.1
Strategi Pertumbuhan
2.2 Strategi Kestabilan
2.3 Strategi Penghematan
1.
Strategi
Portfolio
·
Pengambilalihan
perusahaan tertentu: dilakukan dg jalan membeli atau mengambilalih perusahaan2
lain dalam satu industri tertentu.
·
Diversifikasi
yang tidak berhubungan: strategi ini dilakukan dengan membentuk suatu bisnis
pada sektor baru atau mengambil perusahaan yg berbeda sektor dg alasan utk
meraih peluang pd sektor lain dlm dunia bisnis.
·
Penentuan
strategi berdasarkan analisis matriks BCG: BCG matriks adalah model analisis
yang diperkenalkan oleh Boston Consulting Group (BCG) utk mengetahui bagaimana
posisi perusahaan dalam sektor bisnis yg sedang dijalankan, apakah sebaiknya
perlu dikembangkan, beralih, atau bertahan.
F.
Matriks BCG
G.
Keterangan Matriks BCG
Tanda Tanya: merupakan indikator bagi keadaan
SBU (Strategic Business Unit) dimana pangsa pasar rendah, namun tingkat
pertumbuhan tinggi. Ini berarti dapat
tidaknya perusahaan melanjutkan bisnis yg sedang dijalankan bergantung,
misalnya pada kondisi keuangan yg ada.
Bintang: ini berarti perusahaan sedang meraih
kesuksesan dalam bisnis, hal ini karena pertumbuhan pasar yg tinggi mampu
diimbangi dengan kemampuan perusahaan utk meraih pangsa pasar yg tinggi pula.
Sapi: perusahaan mengalami kesuksesan yg tinggi dg
memperoleh pendapatan yg berlebih dari pangsa pasar yg tinggi sekalipun
pertumbuhan pasar relatif rendah. Di sini perusahaan tdk memerlukan investasi
yg berlebih, tapi ketersediaan dana dpt dialokasikan utk kegiatan bisnis yg
lain.
Anjing: perusahaan dlm kondisi buruk pd sektor bisnis
yg dijalankannya. Di sini pangsa pasar
rendah dan pertumbuhan pasarnya juga rendah. Bisnis pd sektor ini seringkali
disubsidi oleh bisnis pd sektor lain, atau bisnis ini mungkin sebaiknya
ditutup.
2.
Strategi
Utama
·
Strategi Pertumbuhan: dilakukan dlm rangka pengembangan bisnis yg sedang dijalankan, dg
maksud utk meningkatkan pangsa pasar, pendapatan atau peningkatan jumlah cabang
perusahaan. Strategi Pertumbuhan dpt
dilakukan dg dua cara:
- Strategi
Internal: pendirian cabang2 perusahaan
- Strategi
Eksternal: membuka jenis bisnis baru, pengambilalihan perusahaan lain,
atau penggabungan dg perusahaan lain.
·
Strategi
Kestabilan: dilaksanakan utk mempertahankan keadaan perusahaan di pasar,
misalnya perbaikan pengelolaan organisasi hingga sistem bisnis yg dijalankan
perusahaan. Strategi ini dijalankan ketika perusahaan pada indikator sapi pada
matriks BCG.
·
Strategi
Penghematan: dilakukan utk memulihkan posisi perusahaan di pasar dari kondisi
yg buruk. Dengan cara antara lain:
- Downsizing:
mengurangi jumlah pekerja
- Efficiency:
penghematan diberbagai kegiatan perusahaan.
H.
Strategi di Tingkat Bisnis
·
Strategi
di tingkat bisnis dilakukan dalam rangka mempertahankan kemampuan kompetisi
dari perusahaan dibandingkan para pesaingnya pada bisnis yang sama.
·
Untuk
mengetahui posisi perusahaan di tengah-tengah persaingan tersebut, perlu
dilakukan analisis lingkungan mikro, yang menggambarkan: posisi perusahaan,
pesaing, pemasok, dan juga pelanggan yg memerlukan produk dari bisnis yg
dijalankan. Salah satu model yg dapat
digunakan adalah model 5 faktor pendorong kompetisi dari Michael Porter, yg
dikenal sbg Five Forces Factor Model.
I.
Lima Faktor Pendorong Kompetisi
- Pelanggan:
jumlah pelanggan dapat menggambarkan berhasil atau tidaknya suatu
perusahaan. Untuk memperoleh
pelanggan yg banyak, perusahaan perlu mempelajari perilaku dari pelanggan,
faktor2 yg menentukan keputusan pelanggan untuk membeli, dll.
- Persaingan
dalam Bisnis yang Sama: Perusahaan perlu memahami karakteristik persaingan
dlm bisnis yg dijalankan, strategi apa yg dilakukan oleh pesaing, dll.
- Potensi
Pendatang Baru: Tingkat pertumbuhan bisnis yg tinggi akan mengundang
masuknya pesaing baru bagi perusahaan ,yg menyebabkan persaingan semakin
ketat.
- Pemasok
Faktor Input: Sejauh mana perusahaan memiliki jaringan dg pemasok faktor
input yg dapat memberikan harga lebih murah, dan jaraknya dg perusahaan yg
lebih dekat akan menyebabkan perusahaan dapat lebih efisien, dan lebih
mampu bersaing.
- Perusahaan
Substitusi: Jika kondisi bisnis berubah, maka pelanggan dpt beralih ke
perusahaan substitusi. Misal jika
BBM naik, pelanggan akan membeli batu bara, dll.
J.
Dua Strategi di Tingkat Bisnis
- Strategi
Pemosisian (Positioning Strategy): adalah strategi dg cara bagaimana
perusahaan dpt memperoleh perhatian dari pelanggan atau memenangkan
persaingan:
Strategi Keunggulan Biaya: dg
strategi ini perusahaan dpt menawarkan harga yg lebih murah dari pesaingnya.
Strategi Differensiasi: dilakukan dg
strategi differensiasi kualitas, merek produk, atau keunikan lainnya.
Strategi Fokus: ketika tdk dpt
melakukan strategi keunggulan biaya dan differensiasi, perusahaan sebaiknya
fokus pada satu jenis bisnis saja, shg
seluruh perhatian akan terfokus pada bisnis itu saja. Contoh: perusahaan kaos C59, perusahaan PT.
Kacang Garuda, Majalah MATRA.
- Strategy
Penyesuaian (Adaptive Strategy):
strategi ini dilakukan ketika perusahaan berhadapan dg berbagai
perubahan pada lingkungan bisnisnya. Terdapat 4 strategi penyesuaian,
yaitu:
Strategi Defenders: ditujukan untuk
mempertahankan perusahaan agar tidak gulung tikar, misalnya dg perbaikan
internal dalam pelayanan kpd pelanggan.
Strategi Prospektors: ditujukan utk
mengejar pertumbuhan secara lebih agresif, misalnya memperkenalkan produk2
baru.
Strategi Analyzers: merupakan
gabungan antara strategi defenders dan prospektors. Tujuan yg ingin dicapai adalah pertumbuhan
bisnis sambil melakukan minimalisasi resiko.
Strategi Reactors: perusahaan
cenderung bersikap reaktif, tidak memiliki strategi yg tetap. Perusahaan menunggu peluang yg ada, dan
bereaksi dg melihat bagaimana perusahaan lain menjawab peluang tsb. Perusahaan dg strategi ini biasanya
kinerjanya tdk terlalu bagus. Strategi
ini cocok utk bisnis yg sifatnya tidak tetap atau musiman.
K.
Strategi di Tingkat Fungsional
Strategi ini dinamakan strategi langsung (direct
strategy). Hal ini karena perusahaan
cenderung melakukan persaingan pd jenis bisnis ttt dan tidak pd tingkat
perusahaan atau sektor bisnis yg diperdagangkan. Contoh persaingan antara sampo Pantene dan
Sunsilk, yg bersaing langsung pd tingkat produk sampo tsb, dan tdk terlalu
tampak pada tingkat yg lebih tinggi. Ada
2 faktor yg menentukan bagaimana strategi di tingkat fungsional perlu
dilakukan:
Kesamaan Pasar: Jika pasar atau
pelanggannya sama. Misal sampo Pantene
dan Sunsilk bersaing untuk pelanggan kaum wanita, remaja, dll.
Kesamaan Sumber: misalnya pada
bauran periklanan. Sampo Pantene dan
Sunsilk bersaing mengeluarkan iklan2 terbaru yg dapat menarik pelanggan.
No comments:
Post a Comment